Hari yang dinanti-nantikan di bulan Desember telah tiba. It's Christmas day guys! Let me say Merry Christmas for those one who celebrate it.. Ini adalah Natal ke 23 yang telah aku lewati, tapi ini adalah Natal pertama dimana aku tidak merayakannya bersama keluarga besarku. Tenang, bukan berarti aku tidak ingin merayakan bersama dengan mereka, tetapi ada suatu hal yang mana harus aku selesaikan sebelum aku bertemu dengan mereka.
Pohon Natal adalah sebuah lambang dimana Hari Raya Natal telah tiba. Aku senang jika orang-orang sudah mempersiapkannya sebelum tanggal 25 tiba. Aku sangat menyukai pohon Natal, terutama saat menghiasnya. Beraneka macam hiasan Natal ditempelkan pada pohonnya supaya terlihat lebih cantik dan menawan. Di bawah pohon tampak begitu banyak kado Natal yang telah dibungkus sedemikian rupa.
Apa yang lebih menyenangkan daripada Pohon Natal? Ya! Santa Claus. Sewaktu kecil saat mengikuti perayaan Natal, aku selalu mencari Santa Claus, dialah orang yang mempunyai banyak hadiah untukku. Aku berpikir bahwa Santa Claus adalah sosok pembagi hadiah yang nyata waktu itu. Sekarang aku tak lagi mencarinya, sekarang aku mengerti arti Natal sesungguhnya. Seseorang telah dikirimkan untuk kita umat manusia dari Allah Tuhan yang Maha Kuasa. Seseorang itulah yang menjadi garam dan terang dunia. Dialah yang menghapus dosa kita manusia, oleh sebab itu berbahagialah kita saat ini karena hari Natal yang juga merupakan hari dimana penebus umat manusia itu lahir. Dialah Yesus Kristus penyelamat kita.
HAPPY BIRTHDAY JESUS.
YOU ARE MORE THAN ENOUGH FOR ME
THANKS FOR YOUR BLESSING ALL THE DAY
THANKS FOR EVERYTHING YOU'VE GIVEN TO ME
THANKS FOR ALL THE JOY IN EVERY UPS AND DOWNS OF MY LIFE
ONCE AGAIN: MERRY CHRISTMAS! :')
Tak banyak yang aku harapkan dari Natal tahun ini. Yang aku inginkan hanyalah adanya kedamaian di dunia. Banyak sekali peristiwa yang bahkan aku tak pernah menduga sebelumnya, yaitu Krisis toleransi. Dua kata ini sangat sensitif jika diumbar, dan begitu terlalu menyengat jika didengar. Semua orang berlomba-lomba membuat aturan dalam hidupnya untuk menekankan bahwa agama adalah sesuatu hal yang harus dibela. Sejak kecil aku tak pernah mendengar bahwa agama meminta untuk dibela. Toh, siapa sebenarnya yang menciptakan agama? Agama yang aku anut saat ini adalah keyakinanku. Ya, aku meyakininya. Dan aku tidak memaksa orang lain untuk memiliki keyakinan yang sama karena kita mempunyai pendapat yang berbeda. All we have to do is "menghormatinya".
Kadang aku dibuat pusing dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai Natal, yang jika aku tanggapi dengan serius akan membuat kepalaku memanas dan mengucapkan kata-kata yang mungkin akan terdengar sedikit di luar kontrol. Ya, karena pertanyaan itu membuat aku menjadi gerah dan ingin marah. Tapi sekali lagi itu hanya masalah keyakinan. Jika kamu tidak meyakini, jangan memkasa orang lain untuk tidak meyakini juga. As simple as that. Karena keyakinan itu hak setiap orang, dan kamu tidak berhak untuk mencampurinya.