Selamat Hari Guru untuk seluruh Guru yang ada di muka bumi ini, untuk seluruh calon guru silahkan bersiap-siap menjadi guru terbaik dibidangnya dan memberikan yang terbaik pula untuk para anak didiknya. Actually, everyone is a teacher on their own way. Kamu, aku, dia, mereka, kita semua adalah guru, guru dibidangnya masing-masing. My parent is my very first teacher, they taught me everything... (cry). Thankyou Bapak Albertus Didik Prihadiyanto dan Ibu Yustina Retnowati, you guys are the man and woman that i love the most (hug).
Everyone is a teacher on their own way. Just be prepared! |
Selamat Hari Guru untuk para guru yang telah dengan sabar membantu orang tuaku mendidik aku selama 12 tahun bersekolah, dan juga para dosen yang telah mengajar dengan sepenuh hati selama 2 tahun lebih ini. Mungkin disini aku akan bercerita bagaimana seorang guru berupaya sekuat tenaga untuk mendidik siswanya, supaya siswanya menjadi orang yang berguna kelak.
- Yang pertama aku akan bercerita tentang orang tuaku, bagaimana mereka mendidik aku hingga saat ini. Papaku adalah orang yang cukup keras dengan pendiriannya, kata temen-temen sih papaku ini agak sedikit serem hehehe. Sedangkan mamaku adalah orang yang santai dalam mendidik, tapi agak sedikit rempong dan juga ngeyel. Mereka berdua mempunyai dua kepribadian yang sangat berbeda, tapi sekalinya punya pendapat yang sama yaaa.... udah deh mereka akan menjadi satu tim yang kompak walau badai tornado datang. Mungkin aku paling takut sama papaku kali ya, soalnya beliau ini kalau udah marah beneran, gak mau ngajakin anaknya ngomong bahkan hanya satu katapun. Sedangkan mamaku, adalah tipe orang yang kalo lagi marah gak bakalan bisa diem. Hehehehehehehhe, that's way aku lebih milih diceramahin ngalor-ngidul sama mama, dari pada dicuekin seminggu full sama papa (cryyyyy). Sebenernya, apa yang disampaikan mereka memang banyak benernya, dan aku mulai merasakan pada waktu udah jauh dari mereka. Seperti halnya menjaga tingkah dan omongan di depan orang yang lebih tua, dengan teman sepantaran, atau bahkan dengan orang yang lebih muda. Pernah sekali aku terpengaruh oleh kejamnya teman sepermainan (lebay) dan membuat aku jadi asal-asalan kalo ngomong. Padahal buat aku, omongan itu fine-fine aja diucapkan oleh teman sebaya waktu itu (jaman SD). Disitu, aku bener-bener dipukul sama papa di bagian mulut karena secara nggak sengaja aku ngeluarain kata-kata itu buat ngebentak adekku (karena emang dia nakal sih waktu itu). Terus papa bilang "Papa mendingan punya anak nggak punya mulut, dari pada punya anak mulutnya nggak pernah dijaga. Sekali lagi ngomong kaya gitu, tak sobek mulutmu". HIKS sampe sekarang aku masih merinding kalo keinget apa yang diucapin papaku. Satu sisi aku takut mulutku disobek, tapi disisi lain temen-temenku fine aja ngomong kayak gitu. Dan mulai sejak itu, aku nggak pernah yang namanya ngomong sembarangan, dulu sih karena takut mulutnya disobek tapi sekarang aku tau apa maksud papaku berkata seperti itu ke aku. Papa hanya pengen anak perempuannya punya tata krama sebagai orang jawa. Papa cuman pengen anak perempuan pertamanya menghormati orang lain walaupun hanya dengan ucapan. Dan papa cuma ingin mengingatkan anaknya, bahwa segala apa yang terucap adalah doa. That's way aku jadi agak risih kalo ada anak cewe yang dalam berucap pun gak bisa dijaga. Apa yang kamu ucapkan itu adalah refleksi dari siapa kamu sebenarnya, jadi nggak jarang orang akan menilai kamu dari apa yang kamu ucapkan.
- Guru SD Mardi Rahayu Ungaran you are da real MVP hehehehe. Selama 6 tahun bersekolah disini, nggak pernah ada nyantainya. Tiap hari dipaksa deg-degan dengan segala tugas dan ulangan dadakan atau kuis dadakan. Ditambah guru-guru yang super galak (Bu Yus, Bu Kapti, Alm. Suster Teresa, Suster Monic) yang kalo udah marah nggak tanggung-tanggung buat ngebentak dan mukul hehehehe. Aku ngerasa masa SD ku berbeda dengan teman SD lain, yang sehabis pulang sekolah bisa main sepuasnya. Tiap pulang sekolah, aku selalu tidur siang dan dilanjutkan ngerjain PR yang bejibun itu huhuhu, bahkan kalo ada satu nomorpun yang gak bisa aku kerjain, aku selalu berusaha gimanapun caranya agar PR itu terselesaikan dengan sempurna (ya gitu deh ngerjain sampe nangis-nangis). That's way Ibu dan Bapak guru SD Mardi Rahayu Ungaran mampu membentuk karakter kami menjadi pribadi yang bertanggung jawab akan segala tugas yang diembannya. Dan aku rasa, kita-kita alumni SD Mardi Rahayu mempunyai karakter yang sama dalam berbagai hal, karena para guru SD Mardi rahayu memberikan porsi yang sama untuk kami semua, tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang. Pelajaran budi pekerti juga benar-benar ditanamkan pada kami. Selain mengembangkan kepribadian dan cinta akan Tuhan, kalian juga keras dalam membimbing kami secara akademik. Sehingga SD Mardi Rahayu selalu menghasilkan lulusan yang sangat berpotensi di bidang akademik. Aku pribadi bangga banget, karena pernah mengenyam pendidikan disini. Terimakasih untuk semua guru SD ku, berkat kalian aku jadi semakin memahami betapa pentingnya pendidikan karakter di masa SD, mulai dari kejujuran, kerja keras, hingga kepribadian dibentuk disini.
- Beranjak ke masa SMP. Guru SMP Negeri 1 Ungaran yang paling membekas dalam diri aku sampai saat ini adalah Bapak Jafar Sembiring. Beliau adalah guru IPA dan mungkin sekarang udah pensiun. Beliau adalah guru yang paling lucu yang aku tau selama di SMP, mukanya garang, serem, tapi kalau udah ngajar dan mengeluarkan kata-kata khas bataknya itu, kami selalu tertawa. Bapak Jafar ini adalah guru senior di SMP Negeri 1 Ungaran, beliau adalah salah satu orang yang memberikan saya inspirasi untuk menjadi guru biologi dimasa depan hehehehehe. Selain itu, Guru SMP N 1 yang lain ada Bu Wiwin, Pak Step, Bu Nur, Pak Pardi, Bu Ning, Pak Jarwadi, Pak Soni, Bu Sumi, Bu Etik dan lainnya yang nggak bisa aku sebutkan satu persatu, terimakasih juga telah membentuk kami menjadi pribadi yang seperti sekarang ini. Di SMP N 1 ini, saya mulai mendapatkan hal-hal yang baru yaitu pertemanan yang luas dan kemandirian selain potensi di bidang akademik. Thankyou Spensangar (kiss).
- Masa SMA saya bersekolah di SMK Farmasi Theresiana Semarang. Nggak pernah kebayang aku bisa bersekolah disini, bertemu dengan teman yang banyak dari berbagai kota. Hampir kembali ke masa SD, tapi bedanya yang ini lebih woww dan lebih capek. Kalo banyak orang berkata bahwa masa yang paling indah adalah masa SMA, buat aku enggak sama sekali. Disini aku digembleng banyak tugas dan kewajiban yang sebelumnya nggak pernah aku bayangkan. Sedikit bercerita, bahwa nggak mudah bersekolah disini, beberapa orangpun gugur di tengah jalan karena merasa nggak kuat. Dan bukan hanya itu, kita nggak bisa seenak teman yang lain yang bisa hangout sehabis pulang sekolah dan bersantai-santai bersama. Kita bersekolah dari jam 7 pagi sampe jam 5 sore, belum lagi yang rumahnya jauh (kayak aku) hehehe, harus nglaju 1 jam perjalanan dulu baru sampe di rumah. Tiap malem belajar untuk kesuksesan praktikum besok dan selalu sedih kalo hasil praktikum resep kurang memuaskan. Tapi di lain sisi, aku belajar banyak hal disini, mulai dari ketepatan waktu, kesiapan menguasai materi, dan juga kejujuran dalam mengerjakan segala sesuatu. Para guru resep yang sangat galak dan untung cantik-cantik, guru nosi yang paling galak tapi paling cantik juga, guru kimia yang galak tapi baik hati hihihihi (btw kok galak semua ya). Disini ngga ada guru yang ngga galak, mereka semua begitu karena tuntutan profesi, bayangkan saja jika seorang farmasis salah ngitung dosis obat buat pasiennya, apa yang akan terjadi? Thanks a lot for Bu Agustin (Kepala Laboratorium dan guru Resep aku saat itu), Bu Shierly, Bu Nila, Bu Rahayu, Bu Fencia, Pak Pius, Bu Elisa dan semua guru di SMK Theresiana yang sudah bersedia membimbing kami. Oya satu lagi guru SMK yang nggak akan kulupa Mr. Yohanes Sandi! Guru Bahasa Inggris temennya Pak Pius hehehehe. Berkat Pak Sandi dan Pak Pius my english language is not bad lah yaaa. Pak Sandi memberikan banyak inspirasi buat aku dan mengenalkan aku pula pada Universitas Sanata Dharma. Thanks a lot Pak!
- Para Dosen Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma, terimakasih sudah menjadi dosen yang baik buat kami semua. Nggak jauh beda dengan masa SMK, aku menjadi pribadi yang stronger than before. Tugas yang begitu menumpuk dan menyelesaikannya nggak cukup dengan merem tapi harus penelitian sana-sini, harus observasi ini-itu, harus wawancara begitu-begini hehehehe. Buuuut thanks a lot sudah mendidik kami menjadi calon 'Biolog Tangguh Pencerdas Bangsa' yang 'Cerdas dan Humanis'. Disini kami banyak berproses dari yang nggak aktif menjadi aktif, yang males-malesan menjadi rajin, yang tadinya gak punya pengalaman jadi punya banyak pengalaman. YAH! Terimakasih untuk kesempatannya bisa berkuliah di kampus Cerdas dan Humanis ini, para dosen yang tangguh juga dan karyawan yang sangat membantu kami dalam segala hal yang kami butuhkan. Bu Retno, Bu Ratna, Bu Nia, Pak Tri, Bu Wiwid, Bu Indri, Pak Sulis, Romo Wir, Romo Paul, Pak Kristio, dan semua dosen di Universitas Sanata Dharma. I can't stay any longer without your advice. Thankyou so much for being my teacher, friend, and lecture on the same time!
Finaly, biarlah Tuhan yang membalas jasa kalian semua ya Pak, Buk! I'm future teacher too, so i will learn more how to be a good teacher like you. Selamat Hari Guru, maafkan saya terlambat dalam mempost karena sejatinya Hari Guru jatuh pada tanggal 25 November, but better late than never kan yaaaa (smile). So, selamat berkarya para guru dan calon guru, God Bless You :')
0 comments:
Post a Comment