Thursday 30 March 2017

Untitled

Lokasi Foto: Puncak Sikunir, Dieng Jawa Tengah. In frame: Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, taken by me

Kadang untuk memulai sesuatu terasa begitu berat, termasuk suatu hal yang berguna untuk kita sendiri. Sudah hampir 3 tahun aku mengenyam pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan aku sangat menikmati proses ini.
Kalian, pernahkah berpikir bahwa sesuatu tak mungkin terjadi, namun dengan tekad dan niat yang kuat semuanya nyata terjadi? Aku mengalami hal di luar batas kemampuanku, yang hingga saat ini benar-benar aku syukuri. Ada banyak hal yang tak terpikirkan oleh orang di luar sana yang memandang sebelah mata tentang apa yang telah kita raih sampai hari ini. Tekad dan niat adalah dua hal yang menghantar aku hingga saat ini, bukan pemikiranmu, bukan juga pemikiran orang lain.
Disini, aku belajar banyak hal mulai dari mengenal diriku sendiri. Ternyata aku ini banyak melakukan hal yang bodoh dalam hidup yang merugikan diriku sendiri. Ternyata aku banyak menyusahkan orang tuaku yang telah lama menaruh harap kepadaku, sebagai anak sulungnya. Ternyata aku banyak sekali terjebak pada masa muda yang kurang percaya diri dan kurang membuka diri. Ya itulah aku, aku yang dulu.

Sekarang aku mulai berkaca diri. Banyak hal yang perlu untuk diperbaiki. Aku merasa bahwa segala sesuatu terasa begitu sia-sia ketika kita hanya mendengarkan orang berkata apa. Aku merasa bahwa yang aku jalani saat ini adalah apa yang aku mau. Jadi, persetan orang mau berkata apa. Dulu, aku begitu banyak terjerumus oleh ucapan dan nasihat orang yang ternyata sangat mempengaruhi hidupku. Aku lebih mempercayai mereka dan hanya berpatokan pada pemikiran mereka. Aku tidak peduli dengan pemikiranku sendiri yang ternyata hanya pemikirankulah yang mampu membuatku seperti sekarang ini. Saat ini aku baru benar-benar menyadari kekuatan dalam diri.

Sejak aku berada di Jogja ini pikiranku diolah, begitu pula hati. Disini aku belajar banyak hal tentang hidup dan masa depan. Kawan, tidak semua orang baik. Tidak semua  orang seperti yang kamu pikirkan. Namun, tak semua orang buruk pula. Jadi berhati-hatilah. Bingung bukan? Ya! Maka berhati-hatilah akan apa yang kamu hadapi. Segala sesuatu pikirkan dengan matang dan jalani apa yang membuatmu senang dan bahagia. Hidup bukan tentang harta yang melimpah dan kekayaan. Bagiku, hidup adalah tentang kebahagiaan.

Aku punya seorang teman. Dia kini menjadi seorang seniman, padahal dulu ia tidak berkuliah di jurusan seni. Apa masih ada disini yang tidak setuju tentang pilihan hidupnya? Beberapa orang berpendapat "Kenapa dulu pilih kuliah disitu?" "Ih... Seniman? Kerjaan gak jelas" "What? Are u kidding me?" dan lain-lain. Hahahaha begitu pula aku yang bercita-cita menjadi pendidik (guru). Banyak yang mengatakan "Jadi guru gajinya dikit, mending kamu jadi pharmacist lah" "Yailah ngapain jadi guru, murid jaman sekarang nakal-nakal" "Kenapa sih pengen jadi guru? Enaknya apa?"

Dan aku juga tak memungkiri, dulu juga pernah 'nyacat' cita-cita orang. Tapi kini aku sadar, bahwa semua cita-cita dan pekerjaan itu baik. It doesn't matter if you wanna be a housewife in the future walaupun kamu sudah lulus S3 dengan predikat Cumlaude. All is well guys, asalkan kamu bahagia menjalaninya.

So.. sekarang aku hanya ingin menikmati hidupku dan merancang cita-citaku. Apa yang aku inginkan saat ini sedang aku upayakan. Dan jangan harap kalian bisa menghentikannya. Aku akan berusaha sekuat hati sama seperti ketika aku mendaki gunung Merapi. Untuk mencapai puncak tertinggi aku harus yakin dan berusaha keras dengan apa yang aku miliki. Aku masih mempunyai kaki yang kuat untuk menopang tubuhku, aku masih mempunyai tumpuan untuk berjalan. Aku masih memiliki keyakinan untuk berjalan di puncak dan menikmati keindahannya, meskipun di perjalanan aku terseok dan terjatuh bahkan hampir terguling. 
Hey! ternyata aku tidak sendirian untuk mencapai puncak itu. Dari sekian banyak pendaki, hanya separuhnya yang mencapai puncak. Kita bersama-sama mencapai puncak karena kita memiliki motiviasi yang sama dan persiapan yang matang. So, ikutilah mereka yang mampu menemani dan berjuang bersamamu hingga sampai ke puncak itu. Jangan terganggu ketika melihat mereka yang di tengah perjalanan sudah lesu dan meyuruh kita untuk turun saja. 

Ingat, keinginanmu adalah yang berasal dari hatimu, bukan berasal dari apa yang orang katakan dan pikirkan. All you have to do is believe in yourself. Dan gali lagi apa yang belum kamu ketahui tentang dirimu. Sekarang saatnya berubah. Saatnya membuat mimpi menjadi kenyataan. Raihlah puncak itu, karena sebenarnya kamu mampu.



           Regards,


         Dreamers,
    Anastasia Putri V.
Share:

0 comments:

Post a Comment